Rejeki Tidak Ke Mana
Percaya atau tidak, rejeki yang kita dapatkan sudah ditulis sekitar 50.000 tahun yang lalu sebelum bumi dan langit ini diciptakan. Maka, tidak perlu gundah untuk mendapatkan rejeki tersebut. Rejeki tidak akan tertukar.
Pernah lihat burung? Mereka tidak sesempurna kita manusia. Namun, mereka tak pernah galau dengan rejeki yang didapatkan. Mereka berangkat pagi dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang.
Sepertinya memang kita harus menerima takdir ini seperti burung. Tawakal dengan apa yang sudah diusahakan. Yang penting sudah berusaha sebaik mungkin dan mencari jalan yang halal. Masalah hasil? Belakangan. Toh hasil tidak akan berkhianat pada usaha.
Begitu juga dengan rejeki dari jalur blog. Terkadang memang dapat banyak, kadang juga sedikit. Sudah susah-susah bangun blog dari awal, eh ternyata tidak kunjung menghasilkan uang. Ketika blog dijual dan dibeli orang lain, dipegang orang lain malah langsung menghasilkan uang dalam hitungan bulan. Itu terjadi. Berarti memang rejekinya orang yang beli blog itu.
Semua ini memang seperti menguji kita percaya atau tidak. Namun kepercayaan itu tidak mungkin dicampur dengan sebuah keraguan. Jika kamu tidak mendapatkan apa yang kamu inginkan, bisa jadi kamu sebenarnya ragu dalam usaha yang kamu lakukan. Meskipun kamu sudah berasalan kamu percaya 100%.
Jadi, masihkah kamu ragu bahwa ada orang yang bisa hidup dari ngeblog saja? Jika kamu masih ragu, mungkin kamu belum pernah bertemu dengan orang-orang semacam itu.