Deteksi Alergi Anak Sejak Dini
Melakukan deteksi alergi anak sejak dini tentu saja akan semakin memudahkan Anda dalam merawat dan menjaga kesehatan buah hati Anda. Karena dengan mengetahui berbagai kemungkinan alergi yang dlalami oleh anak, maka Anda bisa segera menanganinya dengan baik bahkan bisa menghindarkan anak dari berbagai hal yang akan membuatnya menjadi alergi.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk melakukan deteksi alergi anak. Dalah satunya ialah dengan tes alergi. Tes alergi ini bisa dilakukan oleh segala usia, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Bahkan ada berbagai jenis dari tes alergi ini yang bisa dilakukan mulai dari pemeriksaan melalui kulit hingga pemeriksaan melalui darah. Meskipun demikian memang tes alergi ini umumnya dilakukan saat anaksudah terindikasi alergi walaupun sebenarnya bisa juga dilakukan untuk mendeteksi dini alergi yang terjadi.
Dengan melakukan deteksi alergi anak Anda juga akan bisa mengetahui berbagai faktor pemicu terjadinya alergi pada anak Anda. Maka berikut ini adalah beberapa cara mudah untuk mendeteksi alergi pada anak sejak dini. Diantaranya ialah:
1. Deteksi pada riwayat kesehatan orang tua
Bukan tidak mungkin alergi yang terjadi pada anak adalah bawaan dari orang tua. Bahkan dalam sebuah penelitin diketahui bahwa sebesar 40% hingga 80% anak akan terkena alergi saat kedua orang tua juga terkena alergi. Dan sebesar 20% hingga 40% anak akan terkena alergi bila salah satu dari kedua orang tuanya juga memiliki alergi. Sedangkan untuk anak dengan kedua orang tua yang tidak memiliki riwayat alergi memiliki potensi terkena alergi dalam persentasi maksimal 15%.
2. Deteksi pada kandungan Anda
Dalam sebuah studi pernah mengatakan bahwa ternyata mendeteksi alergi bahkan bisa dilakukan sejak buah hati Anda masih dalam kandungan. Zat alergen pada ibu yang saat hamil ternyata bisa dengan mudah memicu respon kekebalan tubuh atau imunitas janin Anda dalam kandungan. Adanya kemungkinan besar alergi ini bisa saja terjadi saat Anda merasakan gerakan janin yang terlalu aktif dalam kandungan terutama pada malam hari dan kemudian adanya perubahan gerakan janin.
3. Deteksi alergi pada usia balita
Cobalah anda perhatikan perkembangan buah hati Anda apakah memiliki potensi terkena alergi atau tidak. Dimana hal ini bisa dilakukan dengan memperhatikan berbagai gejala yang timbul seperti munculnya suara nafas yang berat, kulit yang menjadi sensitif, sering sakit perut, terdapat bintik atau bisul di berbagai daerah, dan juga mendetira batuk maupun pilek berkepanjangan. Bila Anda melihat bahwa buah hati Anda mengalami berbagai gejala diatas, maka sangat dianjurkan bagi Anda untuk segera membawa buah hati ke dokter dan konsultasikan apa yang terjadi. Sehingga buah hati Anda akan mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.
4. Deteksi secara ilmiah
Deteksi secara ilmiah ini dilakukan dengan melakukan tes secara ilmiah yang hanya bisa dilakukan oleh profesional saja. Umumnya deteksi ilmiah ini akan dilakukan apabila buah hati Anda memang sudah memperlihatkan gejala-gejala alergi dan mendapatkan persetujuan dari dokter. Beberapa cara ilmiah menggunakan bahan kimia untuk mengetahuinya sehingga sering kali pasien tes alergi ini akan dibatasi pada umur atau usia tertentu. Beberapa cara yang umumnya dilakukan untuk mendeteksi alergi secara ilmiah ini ialah denganmelakukan tes tusuk atau sering dikenal dengan sebutan Skin Prick Test (SPT), tes darah atau sering dikenal dengan sebutan IgE Spesifik dalam Darah, dan juga ada tes uji tempel kulit atau sering dikenal dengan sebutan PatchTest.